Rabu, 13 November 2013

Puasa Asyuro

Tahun ini, tanggal 9 dan 10 Muharram bertepatan dengan tanggal 13 dan 14 November 2013. Pada hari inilah umat Islam disunnahkan untuk berpuasa, yaitu puasa Asyuro. Untuk itu, dini hari tadi aku sekeluarga (ga semua sih, cuman yang gede-gedenya aja) bangun untuk sahur (meskipun aga terlambat, karena cuman sempet makan setengah piring nasi goreng, 2 wafer dan segelas air putih sebelum adzan shubuh, tapi Alhamdulillaah masih sempet sahur).

Sampai pagi harinya aku masih melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa: mengantar adikku ke sekolah, berolahraga, beres-beres rumah, menyetrika dan lain sebagainya. Tapi ketika siang tiba, perutku sudah mulai bersenandung. Setelah sekian lama tidak berpuasa, puasa kali ini terasa lebih berat. Maka terbersit dalam hatiku “seandainya aku menstruasi hari ini…” mengingat minggu ini adalah jadwal menstruasiku setelah Ibu dan kedua adik perempuanku selesai.

Tapi kemudian hatiku berucap, “Astagfirullooh. Jika aku menstruasi hari ini, maka puasaku akan batal, dana aku akan gagal mendapatkan kefadholan puasa asyuro yaitu diampuni dosanya selama satu tahun sebelumnya.” Maka akupun menata kembali hati dan niatku. Semoga Alloh mengampini khilafku. Aamiiin.

Sejarah Puasa Asyuro
Tanggal 10 Muharram adalah hari dimana Alloh telah menyelamatkan Nabi Musa a.s dan kaum Bani Israil dari kejahatan dan kekejaman Fir’aun. Kaum Yahudi mengungkapkan kesyukurannya kepada Alloh dengan berpuasa pada tanggal tersebut. Karena Nabi Muhammad SAW merasa lebih berhak maka beliau pun berpuasa pada tiap-tiap tanggal 10 bulan Muharram dan pada awalnya semua umatnya diwajibkan berpuasa pada hari itu sampai datang kewajiban untuk berpuasa Ramadhan. Setelah itu puasa ‘Asyuro’ hukumnya menjadi sunnah. Sebelum beliau wafat, beliau bercita-cita berpuasa tanggal 9 Muharrom tetapi belum sampai dilaksanakan beliau telah wafat. Maka bagi umat Islam sunnah menjalankannya pada tanggal 9 dan 10 Muharrom agar menyelisihi prakteknya orang-orang Yahudi. Sebagaimana pendapat sahabat Ibnu Abbas, dia berkata:
“Puasalah kalian pada hari kesembilan dan kesepuluh (‘Asyuro’) dan menyelisihilah pada orang-orang Yahudi.”

Dengan berpuasa asyuro, kesalahan kita selama satu tahun dapat terhapus, seperti menurut Al-hadist:

“Dan puasa hari ‘Asyuro’ aku berharap kepada Alloh agar menghapus dosa satu tahun sebelumnya.” (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar