USIA OPTIMAL PEREMPUAN UNTUK HAMIL
Anak merupakan rizqi yang diberikan oleh Sang Pencipta.
Namun jika Anda ingin merencanakan kehamilan, ada beberapa faktor yang menjadi
pertimbangan sebelum memutuskan memiliki anak, salah satunya faktor usia.
Dengan mengetahui usia yang ideal untuk hamil, kemungkinan besar Anda akan
melahirkan bayi yang sehat. Usia yang tepat untuk hamil bergantung pada beberapa
faktor seperti kesuburan, psikologi, serta keadaan ekonomi, dan hal tersebut
sangatlah relatif bagi setiap orang. Namun bila dilihat dari sudut pandang
medis, berikut penjelasan mengenai usia optimal perempuan untuk hamil.
Kapan Usia Optimal Seorang Perempuan Untuk Hamil?
Usia optimal perempuan untuk hamil adalah 20-35 tahun,
lazim disebut dengan istilah "lampu hijau". Pada usia 20-35 tahun
resiko gangguan kesehatan pada ibu hamil paling rendah yaitu sekitar 15%.
Selain itu apabila dilihat dari perkembangan kematangan, wanita pada kelompok
umur ini telah memiliki kematangan reproduksi, emosional maupun aspek sosial. Pada
umumnya usia ini merupakan usia yang ideal untuk Anda hamil dan melahirkan
untuk menekan resiko gangguan kesehatan baik pada ibu dan juga janin. Selain
itu sebuah ahli mengatakan wanita pada usia 24 tahun mengalami puncak kesuburan
dan pada usia selanjutnya mengalami penurunan kesuburan akan tetapi masih bisa
hamil (baca artikel CARA MENGETAHUI MASA SUBUR).
Bagaimana dengan Kehamilan pada Perempuan di bawah Usia 20 Tahun?
Kehamilan pada usia di bawah 20 tahun digolongkan ke dalam
kehamilan remaja. Usia remaja adalah usia ketika seorang perempuan masih
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Ketika seorang remaja hamil, maka
kebutuhan kalori dan zat gizi lainnya lebih besar dari pada perempuan dewasa.
Rata-rata kehamilan remaja mengalami anemia, pertumbuhan janin terhambat,
persalinan prematur, preeklamsia (keracunan kehamilan, yang disebabkan ketika
ibu hamil mengalami kenaikan tekanan darah mendadak di usia kehamilan di atas
20 minggu, dan disertai dengan kebocoran protein di urin) sehingga bisa
menyebabkan kematian ibu dan/atau janin. Pada kehamilan remaja angka kematian
bayi lebih tinggi. Selain itu pakar obstetri dan ginekologi dari Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr.dr Biran Affandi, Sp.OG yang juga ketua Asia
Pasific Council on Contraception (APCOC), mengatakan ibu yang hamil pada usia
dibawah 20 tahun memiliki mental dan kondisi emosional belum siap sehingga memiliki
risiko tinggi seperti perceraian, kematian pada anak, dan abortus spontan.
Bagaimana dengan Kehamilan pada Perempuan di atas Usia 35 Tahun?
Kehamilan pada usia antara 35-40 tahun adalah "lampu
kuning", dan kehamilan di atas usia 40 tahun digolongkan sebagai
"lampu merah". Perempuan di usia tersebut disarankan untuk tidak lagi
hamil, mengingat risiko kehamilan yang akan dihadapi mengingkat berkali-kali
lipat.
Menurut Prof. Biran, pada usia di atas 35 tahun, bibit
kesuburan wanita atau kondisi sel telur akan menurun. Akibatnya, ketika mereka
hamil akan peningkatan kejadian janin cacat karena kelainan kromosom, seperti
sindrom down, keguguran dan blighted ovum (hamil kosong atau tidak berkembang)sehingga
menyebabkan abortus spontan. Menurut American Pregnancy Association, sebelum
usia 35 tahun perempuan memiliki risiko keguguran 15 persen. Risiko ini akan
terus meningkat seiring bertambahnya usia. Kemungkinan keguguran bertambah
menjadi 35 persen pada rentang usia 35 sampai 40. Setelah itu risiko keguguran
akan meningkat menjadi 50 persen saat usia perempuan melebihi 45 tahun.
Selain itu, perempuan pada usia 40 tahun ke atas mulai
memiliki masalah kesehatan, seperti hipertensi (darah tinggi), diabetes
mellitus (gula darah tinggi), dan sebagainya. Kehamilan pada usia 40 tahun ke
atas seringkali disertai komplikasi penyakit-penyakit tersebut, gangguan
pertumbuhan janin, persalinan prematur, plasenta previa (ari-ari menutupi jalan
lahir), hingga pendarahan pasca persalinan yang dapat berujung pada kematian
ibu.
Namun jangan khawatir jika akhirnya hamil dan melahirkan
diatas 35 - 45 tahun. Tidak sedikit kasus ibu hamil di atas usia 40 tahun yang
dapat melahirkan anaknya sengan selamat. Hanya saja diperlukan penanganan
ekstra dan pengawasan yang seksama untuk persiapan ibu maupun bayinya agar
dapat melalui segala prosesnya dengan aman, dengan mengikuti saran dokter akan
membantu Anda mendapatkan penanganan terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar